Selasa, 28 April 2009

Obsesi Ke Surga

Surga … adalah tempat yang paling agung bagi seorang mukmin. Memasuki dan hidup didalamnya merupakan sebuah cita-cita tertinggi yang senantiasa membekas dalam pikiran. Semua orang memiliki obsesi yang kuat menuju surga. Obsesi ini muncul setelah mengetahui dan memahami bahwa hanya ada dua tempat di alam yang kekal abadi (akherat) yaitu surga yang berisikan keindahan dan neraka yang penuh kedahsyatan siksa.
Allah SWT telah melukiskan surga begitu indah dalam banyak firman-Nya. Diantaranya: “Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Q.S. Yaasin: 56-58). Penghuni surga akan dapat mewujudkan semua keinginannya, semua yang diminta akan di kabulkan Allah SWT. Mereka juga mendapatkan sapaan langsung dari Allah Yang Maha Penyayang.

Sebagai peringatan, dahsyatnya siksa neraka pun Allah gambarkan. Allah berfirman, “Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Q.S. Al Baqarah: 24). Ayat ini memberikan peringatan dan ancaman bagi semua orang kafir bahwa mereka akan dijadikan bahan bakar di neraka dengan ditemani batu-batuan.

Bahkan mereka akan kekal di neraka sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 39, “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. Masih banyak firman Allah dan Sabda Rasulullah yang mengambarkan ‘kehidupan’ di neraka.

Semua manusia ingin bertamasya ke surga. Namun sayang hanya sebatas keinginan saja. Mengapa? Banyak di antara kita yang tidak perhitungan terhadap aktivitas yang dilakukan. Ketika mengetahui suatu amal yang akan menghantarkan ke surga namun tidak segera di tunaikan. Bahkan sebaliknya, ketika diketahui suatu amal yang akan menjauhkan dari surga karena ‘mengasyikkan’ tetap dipertahankan. Contoh sederhana ketika sedang asyik menonton acara televisi kemudian seruan adzan dikumandangkan ternyata masih banyak diantara kita yang lebih memilih ‘menemani’ televisi.

Jika kita memang memiliki obsesi ke surga, ketika masih hidup di dunia harus merasa takut kepada-Nya dan jangan merasa aman dari-Nya. Dalam sebuah hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman, “Aku tidak mengumpulkan pada hamba-Ku dua rasa takut. Dan Aku tidak mengumpulkan baginya dua rasa aman, jika dia merasa aman dari-Ku di dunia, niscaya Aku jadikan ketakutan di akherat. Dan jika dia merasa takut kepada-Ku di dunia, niscaya Aku jadikan dia merasa aman di akherat” (Shahihul Jami’). Orang yang takut kepada-Nya senantiasa menggunakan syariah Islam untuk menyelesaikan setiap permasalahan walaupun terasa berat karena berobsesi ke surga akherat (bukan surga dunia). Dai panutan umat Aa Gym telah mencontohkan dengan berpoligami daripada harus melakukan skandal dan penyelewengan seperti banyak dilakukan orang-orang yang merasa aman dari-Nya. Walllahu’alam
Oleh: Arfi Nurdiyantoro, Sebagai Pengingat Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar