Sabtu, 25 April 2009

Unas, Ujian Nasib Siswa

Ujian Nasional, yang biasa disebut UNAS untuk tingkat SLTA telah usai. Selanjutnya, menunggu kinerja mesin mati yang bernama scanner. Mesin mati sebagai penentu masa depan siswa. Kenapa bisa demikian? Karena hanya berdasar kinerja mesin tersebutlah kemampuan siswa menganalisis soal akan diberikan penilaian. Padahal, jejak rekam keseharian siswa tidak dimengerti oleh si scanner.

Ujian Nasional, yang biasa disebut UNAS untuk tingkat SLTA telah usai. Selanjutnya, menunggu kinerja mesin mati yang bernama scanner. Mesin mati sebagai penentu masa depan siswa. Kenapa bisa demikian? Karena hanya berdasar kinerja mesin tersebutlah kemampuan siswa menganalisis soal akan diberikan penilaian. Padahal, jejak rekam keseharian siswa tidak dimengerti oleh si scanner.

Jangan kaget, apabila pertengahan Juni banyak siswa yang histeris. Histeris sedih dan histeris riang. Siswa memiliki prestasi bahkan telah diterima di PTN akhirnya menelan pil pahit Unas karena dinyatakan sebagai siswa yang 'bodoh' oleh scanner. Bisa jadi disebabkan kesalahan teknis si siswa. Memberikan bulatan yang tidak sempurna, Pensil yang tidak terbaca, Lembar jawab yang rusak, Psikologis siswa yang drop, dan kemungkinan hal-hal teknis lainnya.

Sebaliknya, keseharian siswa yang memiliki kadar pemahaman kurang dari 10% bisa tertawa lepas karena memiliki nila jauh diambang batas. Karena keberanian dan kenekatan untuk berbuat curanglah yang mengantarkan mereka.

Emang benar, Ujian Nasional yang telah menelan uang rakyat dengan angka kisaran 500M akan bergeser menjadi Ujian Nasib siswa karena sistem yang kurang bijak.

SUKSESKAN UNAS TAHUN DEPAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar